Sunday 19 July 2020

Jauh Lebih Berarti

Kadang kita seringkali lupa, bahwa rejeki tak hanya sekedar berupa uang. Bertemu dengan orang-orang hebat seperti mereka lebih dari sekedar rejeki. Namun, kadang kita baru menyadari setelah semuanya usai.

Mereka berhasil menampar akan kelalaian diriku, kemana saja aku selama ini? Setiap hari, selalu saja aku takjub dibuatnya. Ziyadah, murojaah, solat malam, puasa sunnah, sudah menjadi rutinitas rutin bagi mereka.

Hidup yang tak hanya berorientasi dunia namun juga akhirat menjadi pilihannya. Ketika kesibukan dunia tak melalaikan mereka untuk tetap berlomba mencari bekal akhirat. 

Satu tahun berada bersama mereka sungguh terasa sangat singkat. Kebersamaan itu takkan pernah terasa hilang. Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT dan istiqomah dijalanNya. 

Kadang kita sering kali tak menyadari ketika Allah memberi jalan yang lebih sulit dilewati ternyata untuk memberi akhir yang jauh lebih berarti.

Maka, teruslah berusaha untuk berfikir bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik. Dibalik segala kesusahan pasti ada kemudahan.



Wednesday 8 July 2020

Hikmah Sebuah Penantian

Ketika tak ada satupun universitas yang menerimaku saat itu, menunda satu tahun menjadi pilihan terakhir, hal ini juga sesuai dengan permintaan Ayahku. 

Kala itu, aku memang sedang dalam kebingungan, aku tak tahu lagi jalan mana yang harus aku tempuh. Dan, satu-satunya pilihan yang menurut ku baik ialah pilihan dari orang tua ku. Karena mereka pasti lebih tau apa yang terbaik bagi anaknya. 

Lalu, aku pun menjalani kehidupan perbimbelan selama 1 tahun di Yogyakarta. Kota yang benar-benar membuatku jatuh hati 

Hari demi hari dilewati, hingga suatu saat rutinitas bimbel menjelma menjadi kehampaan dihati. Kala itu hatiku terus saja mengusik "Apa yang sesungguhnya sedang engkau cari?". 

Lantas, aku berfikir mungkin kehampaan ini dikarenakan selama ini aku terlalu sibuk mengejar dunia, terlalu sibuk dengan rutinitas belajar ku hingga tak ada lagi waktu untuk mengisi perbekalan Akhirat. 

Dan akhirnya aku memutuskan untuk mencari lingkungan yang lebih mendekatkan ku kepada Allah SWT. Hingga berlabuhlah aku pada Asrama Tahfizh An-Nisa. 

Dan benar saja, disanalah kehampaan hatiku sirna. Disanalah aku bertemu dengan guru-guru terhebat dan teman-teman terbaik yang selalu mengingatkan pada kebaikan.

Tak ada satu momenpun yang terlupa, sholat berjamaah, mengaji, berenang, berkuda, dan memanah, menjadi kegiatan favorite ku kala itu. 

Awalnya memang terasa berat. Ketika aku harus menyeimbangkan kegiatan bimbel yang lumayan menguras kerja otak ditambah lagi kegiatan asrama yang lumayan padat. Namun, tak selang beberapa lama aku malah menikmati segala bentuk rutinitas tersebut. 

Dari sana aku belajar ternyata benar bahwa lingkungan sangatlah berpengaruh bagi diri kita. Karena, sering kali aku dilanda rasa malas namun, teman-teman ku selalu saja membuat ku tergerak untuk terus memacu semangat dalam berlomba-lomba mengejar kebaikan 

Aku berharap agar bisa bertemu kembali dengan teman-teman terbaikku. Kalaupun tidak didunia semoga kita bisa berkumpul diSurgaNya aamiin! 

Awal Mula Islam di Jordan

Agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW sampai di Jordan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab pada tahun 636 Masehi. Pada...